CARA SHARING WIRELESS INTERCONNECTION

Rabu, 26 Mei 2010
Struktur Network

Struktur Network

Sebelumnya, saya akan memberikan gambaran mengenai struktur jaringan yang telah saya buat di rumah. Koneksi Internet didapatkan dari modem yang terhubung dengan komputer pertama di lantai 1 dengan kabel UTP. Koneksi ini kemudian akan disebarkan dengan menggunakan wireless pada komputer pertama. Komputer pertama dalam hal ini akan menjadi access point. Komputer kedua mendapatkan sinyal dari komputer pertama dan dengan melalui komputer tersebut dapat terkoneksi dengan Internet. Dalam tulisan ini, saya menggunakan sistem operasi Windows XP pada kedua komputer.

Langkah pertama adalah membagi koneksi Internet pada komputer pertama. Koneksi ini didapatkan melalui kabel UTP ke Ethernet dari komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka Control Panel >> Network Connections
  2. Pada jendela Network Connections, carilah koneksi yang terhubung dengan Internet. Pada kasus saya, yang terhubung dengan Internet adalah koneksi WAN Miniport (PPPOE).
  3. Buka jendela Properties dari koneksi tersebut dan masuklah ke tab Advanced
  4. Pada tab Advanced, berilah tanda contreng pada pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection
    Allow Internet sharing

    Allow Internet sharing

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Selanjutnya, kita akan membuat koneksi wireless pada komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pada jendela Network Connections, bukalah jendela Properties dari wireless device
  2. Pada jendela Properties, bukalah tab Wireless Networks. Klik Add pada bagian Preferred networks
  3. Pada jendela yang muncul (Wireless network properties), masukkan Network name (SSID) sesuai dengan keinginan. Jika anda menginginkan agar koneksi ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, berikan Network Authentication dan Data Encryption yang diinginkan. Karena saya hanya memakainya di rumah, saya tidak akan menggunakan fasilitas ini
    Set Network name (SSID)

    Set Network name (SSID)

  4. Klik OK jika sudah selesai. Koneksi wireless yang baru saja dibuat akan muncul bagian Preferred networks
  5. Bukalah tab General dan pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  6. Pada jendela ini, kita akan mengatur IP address untuk wireless device. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.1 sebagai IP address dan 255.255.255.0 sebagai subnet mask
  7. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Sampai pada tahap di atas, komputer pertama telah siap menjadi access point. Hidupkan wireless device pada komputer pertama dan kita akan lanjutkan ke komputer kedua.

  1. Pada komputer kedua atau komputer klien, bukalah Network Properties
  2. Pada jendela ini, bukalah jendela Properties pada wireless device dan masuklah ke tab General
  3. Pada tab General, pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  4. Pada jendela yang muncul, kita atur IP address komputer kedua. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.2 sebagai IP address, 255.255.255.0 sebagai subnet mask, dan 192.168.0.1 sebagai Default Gateway. Pemberian IP address sebenarnya bebas, asal tidak keluar dari range subnet mask yang telah diberikan (untuk hal ini perlu penjelasan yang lebih lanjut). Pada bagian DNS server addresses, masukkan 192.168.0.1 sebagai Preferred DNS server
    Setting IP Address

    Setting IP Address

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua komputer dengan wireless. Berikut adalah langkah-langkahnya.

  1. Buka jendela Wireless Network Connection
  2. Carilah wireless network yang telah dibuat sebelumnya
    Koneksi ke wireless

    Koneksi ke wireless

  3. Pilih dan klik Connect

Setelah kedua komputer tersambung, jika berhasil, maka komputer kedua akan bisa mengakses Internet melalui komputer pertama. Jika belum berhasil, cobalah ulangi langkah di atas.

Selamat mencoba…

ABOUT ROUTER


Router Wi-Fi D-Link

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.


Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).


Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan routerjalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. merupakan penghubung antar

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasitelekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Routerbroadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. seperti halnya umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan routerinternet. yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke

ROUTER

Bila anda sering merangkai jaringan atau menggunakan suatu jaringan komputer, mungkin anda pernah dengar yang namanya Router, apakah itu? menurut guru-guru saya......


Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).



Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah:


Switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router


Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

* static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
* dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge


Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

Cara Setting Network Shared Folder di Windows 7

Sabtu, 15 Mei 2010

Melanjutkan dari posting yang ini, kali ini saya akan menceritakan bagaimana langkah-langkah saya dalam membuat setting network shared folder di windows 7.

Langkah-langkah untuk melakukan penyettingan ini sebenarnya mudah saja :

  1. Buka network and sharing center
  2. Set advanced sharing setting di sebelah kiri atas
  3. Lalu pilih opsi enable network discovery, file sharing, public folder sharing untuk
  4. Lalu tinggal pilih folder mana yang akan dishare melalui windows explorer (klik kanan di folder, pilih sharing, dan aktifkan sharing)
  5. Voila ! Folder itu dan komputer yang dishare akan tampak di bagian network pada windows explorer.

Tampak mudah ? Tentu.

Sayangnya, memang hal yang tampak mudah ternyata dalam kenyataannya menjadi (sangat) sulit.

Settingan di atas tampak hanya berhasil apabila pengguna komputer hanya menggunakan komputer tersebut dengan cara ‘biasa’, setinggan koneksi pakai router, tidak pakai firewall tambahan, dll.

Sedangkan saya ? Untuk mengkoneksikan komputer dan netbook saya menggunakan kabel lan cross dengan menggunakan ip statik (ip cuma beda satu digit terakhir, subnet mask sama), kemudian untuk firewall menggunakan windows7firewall control yang benar-benar memberikan pilihan program apa saja yang boleh lewat (saya gak suka komputer saya memberikan data-data tanpa seijin saya). Disamping itu komputer saya juga terhubung ke internet via modem (yang berarti komputer saya memiliki multiple network, hal yang cukup membuat hal ini lebih rumit -_-)

Bila di data langkah per langkah inilah permasalahannya :

- Setting ip statik

Langkah pertama, karena langsung pakai kabel lan cross, tanpa router maka settingan ip diset statik. Pastikan settingan ip dan subnet mask benar. (cara paling gampang, set ip : xxx.xxx.xxx.xxy, (hanya berbeda di digit terakhir dan subnet mask 255.255.255.0)

- Coba ping – General Failure Error

Setelah ip diset, cek apakah bisa mengirim data dari komputer ke netbook dengan ping.

Masalah yang muncul pada ping biasanya adalah general failure error. Hal ini terjadi karena sistem tidak bisa mengirimkan paket ping karena diblok. Masalah ini biasa terjadi apabila menggunakan firewall tambahan seperti norton atau windows 7 firewall control. Pastikan program “general process service windows” dalam bentuk file scvhost bisa mengakses lokal.

Masalah lain yang bisa terjadi adalah destination host unreachable, hal ini karena tujuan tidak ditemukan. Masalah ini biasa selesai apabila langkah 4 telah dilakukan.

- Set shared folder

Set folder mana yang bisa dishare, cukup klik kanan di foldernya dengan windows explorer dan pilih share.

- Setting network yang berbeda

Nah, masih ingat change advanced share setting yang ada di bagian kiri atas di network and sharing centre ? Di situ perubahan setting dapat dilakukan seperti network discovery, file sharing, dll. Yang penting dilihat di sini adalah windows membagi network dalam tiga jaringan, yaitu public, work, dan home. Kalau misal hanya terkoneksi pada satu komputer saja maka menganggap semua jaringan sebagai public tidak masalah (walau sebenarnya tidak disarankan). Apabila seperti saya, dimana komputer desktop terkoneksi dengan internet, maka sebagai akibatnya desktop saya akan sudah terkoneksi kepada sebuah jaringan public. Apabila saya menset enable file sharing di public, tentu akan menimbulkan potensi bahaya keamanan.

Oleh karena itu, sebaiknya yang dilakukan adalah menset file sharing hanya pada home saja. Akan tetapi, hal ini menimbulkan masalah baru, dimana network baru dengan cable cross yang telah dibuat antara netbook dan dekstop secara otomatis akan diset menjadi public network oleh windows 7 dan tidak ada pilihan bagaimana untuk merubahnya kembali. xD

Setelah berkutat lama, akhirnya ketemu juga cara untuk mengakalinya. Dengan menggunakan komputer yang hanya terkoneksi pada network yang dimaksud saja (dalam hal ini netbook saya), buka windows eksplorer, lalu pilih network. Akan timbul notifikasi di atas dimana network discovery belum diaktifkan (tentu saja, karena jaringan masih dalam bentuk public). Klik notifikasi itu, dan akan muncul pilihan yaitu no, jangan aktifkan file sharing untuk public, dan yes, aktifkan file sharing untuk publik. Jangan pilih yang kedua, tetapi pilih yang pertama. Entah knapa windows akan mengubah jaringan yang terkoneksi sekarang, yaitu sebelumnya (unidentified network, public), secara otomatis menjadi work. (yang sampai sekarang saya tak tahu kenapa.. xD) Sekarang, mestinya public share pada komputer akan terdeteksi via netbook.

- Masalah pada tiap kali koneksi

Untuk tiap kali koneksi, biasanya akan butuh user dan password. Masukkan sekali saja dan pilih save agar secara otomatis terkoneksi. Sayangnya tiap kali mencopot kabel lan, permasalahan sebelumnya kembali muncul, sehingga setiap kali mencopot dan memasang kabel harus melakukan lagi langkah sebelumnya untuk membuat network yang terdeteksi menjadi public.

- Network shared folder sudah bisa dipakai. Give it a shot ! Works wonders with synctoy :)

Fiuuuh..

Akhirnya beres juga. Sebenarnya microsoft memberikan fitur yang lebih gampang untuk sharing, yaitu via homegroup. Sayangnya sampai sekarang saya masih belum bisa menset network yang saya punyai menjadi home. Mungkin nanti kalau saya masih penasaran saya akan coba lagi :D

Cara Share Data di Windows 7

Indahnya berbagi tapi bagaimana cara melakukan berbagi file untuk memudahkan anda bisa ikuti langkah berikut, tapi bagaimana jika pada windows berbeda berikut tutorial sharing file pda windows 7 dan windows vista, Pastinya langkah ini komputer sudah terhubung dalam satu jaringan.

Langkahnya pada windows 7 klik menu start dalam kolom pencarian ketik network and sharing center akan muncul jendela klik menu Change Advances Sharing Setting.


Pada jendela Change Advances Sharing Setting pastikan settinganya sebagai berikut scroll kebawah pada Password Protected Sharing anda turn off kan agar lebih memudahkan anda tanpa harus mengetikan password, kemudian klik Save Setting.



Beralih ke Windows vista untuk menyeting, Pada vista anda cari network kemudian klik kanan pilih properties akan muncul jendela sebagai berikut


Turn on pada Network Discovery, File Sharing, Public Folder Sharing, and Media Sharing. Untuk Password Protected Sharing anda off kan juga sama halnya pada setting-an pada wndows 7.

buka windows explorer pada windows 7 pilih icon network pada jendela ini pilih komputer windows vista network untuk melihat directory vista lalu klik muncul seperti ini.


Klik user dan browse file file yang ada dalam windows vista tersebut dan sebaliknya pada windows vista bisa melakukan browsing file pada directory windows 7. Selamat mencoba!

LAN (Local Area Network)

Senin, 10 Mei 2010
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai client maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai client.

Komponen hardware dan software penyusun LAN

1. Komponen Fisik:

a. Host / Workstation

Bisa berupa Personal Compuetr (PC) atau Laptop.

b. Network Interface Card (NIC)

Ada beberapa tipe NIC, yaitu ISA dan PCI. Salah satu jenis NIC adalah Ethernet Card, yang merupakan card yang dipasang di komputer untuk dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya melalui jaringan LAN. Setiap Ethernet Card memiliki MAC Address (Medium Access Control) yang bersifat unik, artinya tidak ada 2 Ethernet Card yang memiliki MAC Address yang sama.

c. Kabel

Kabel yang biasa dipakai adalah kabel UTP.

d. Topologi jaringan

Ada 3 topologi utama yang dikenal di jaringan komputer:

1) Topologi Star

Masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulannya adalah dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahannya adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Topologi Star.JPG

2) Topologi Bus

Menggunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulannya adalah mudah dalam pengembangannya tanpa mengganggu workstation lain. Sedangkan kelemahannya adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi Bus.JPG

3) Topologi Ring

Semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamatalamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Sedangkan keunggulannya adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

Topologi Ring.JPG

2. Komponen Software:

a. Sistem Operasi Network

Sistem operasi network dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannya, yaitu sistem jaringan Client-Server dan sistem jaringan Peer to peer.

b. Network Adapter Driver (NAD)

Setiap network card akan memiliki driver atau program yang berfungsi untuk mengaktifkan dan mengkonfigurasi network adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan dimana network card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data.

c. Protokol Jaringan

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), dengan protocol ini akan memungkinkan perbedaan dari jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah yang berarti dalam berkomunikasi antar komputer.

Device Penghubung dalam LAN

Merupakan perangkat-perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara network satu dengan network yang lain dalam jaringan. Perangkat-perangkat penghubung dalam LAN secara umum, yaitu:

1. Repeater

Menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel LAN yang lain.

2. Bridge

Mirip Repeater namun lebih cerdas, karena bridge mempelajari setiap alamat Ethernet yang terhubung dengannya. Umumnya Bridge digunakan untuk menghubungkan antar jaringan yang berbeda secara topologi/fisik.

3. Router

Memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Umumnya Router digunakan untuk menghubungkan antar jaringan yang berbeda secara logic